Contoh Naskah Drama Tentang Cinta 6 Orang Pemeran

Naskah Drama Tentang Cinta 6 Orang Pemeran - Warna-warni cinta di sekolah seringkali menjadi kenangan yang tak mudah dilupakan. Masa-masa manis di sekolah yang berkaitan dengan cinta bisa saja berlanjut hingga menikah, tetapi tidak menutup kemungkinan, kisah tersebut hanyalah sebagai cinta monyet biasa. Naskah drama di bawah ini merupakan contoh naskah drama sederhana tentang cinta yang bisa dijadikan referensi untuk drama di sekolah.

Tema: Cinta

Judul: Cinta Lukman di Sekolah

Jumlah Pemain: 6 Orang

Penokohan:

  1. Lukman
  2. Selvi
  3. Robi
  4. Emi
  5. Bella
  6. Hadi

SINOPSIS DRAMA

Lukman, Robi, Emi, Bella dan Hadi adalah lima bersahabat dalam satu kelas. Salah satu dari mereka, Lukman menyukai Selvi, gadis cantik tapi jutek di sekolah. Mereka lalu merencanaka sebuah acara penembakan Lukman pada Selvi. Segala persiapan dilakukan, berharap akan menjadi acara penembakan yang keren. Tapi ternyata, semuanya tidak berhasil. Apa yang terjadi dengan Lukman kemudian?

NASKAH DIALOG DRAMA

Hari itu adalah hari pertama masuk kelas setelah liburan kenaikan kelas. Di dalam kelas sudah ada Robi, lalu masuklah Bella ke kelas.

Bella : “WoyRob! Gimana kabarnya?”

Robi : “Eh ada Bella… Baik kok…!”

Tak lama kemudian, datanglah Emi ke kelas. Dia cantik tetapi selalu membuat onar di sekolah. Tetapi dia baik, hanya saja menyebalkan.

Emi :“Eh, ada Bella dan Robi nih..!”

Akhirnya, mereka bertiga mengobrol. Kadang ada sedikit gosip tentang anak-anak kelas mereka. Karena Robi adalah salah satu anak yang memang suka bergosip. 10 menit pun berlalu. Terlihat Lukman dan Hadi dari jauh. Mereka berdua adalah sobat karib yang sejak dari SD selalu bersama. Robi menggosip terlalu asik.

Lukman : “Woiii! Robi ngegosip mulu! Hahaha…”

Robi kaget.

Robi : “Ash… Lukman ngagetin aja!! Kaget tau!”

Bella : “Tau tuh si Robi mah dari tadi juga dia yang paling heboh.”

Hadi : ”Hahaha… Ada-ada saja nih si Robi! Eh ada Emi, tumben jam segini udah datang. Hehe…”

Emi : “Eh, aku mah datangnya udah pasti jam segini.”

Mereka berlima pun keasikan ngobrol. 1 jam berlalu. Cekakak-cekikik yang didengar. Bergosip lagi. Karena hari ini adalah hari pertama mereka masuk, guru pun belum mengajar. Bebas. Saat sedang asyik mengobrol, Emi melihat kearah jendela. Terlihat Selvi si anak jutek berjalan lambat di lapangan.

Robi memukul dahinya.

Robi : “Buset dah! Si Selvi jam segini baru datang. Ngga ke pagian apa?”

Hadi : “Nggak apa-apa juga kali Rob. Hari ini kan bebas. Terserah dia juga kali! Emang dia suka siang juga sih.”

Bella : “Iya, tau tuh…”

Terlihat pandangan Lukman ke wajah si Selvi. Ia tertegun melihat Selvi yang begitu amat beda hari ini. Hari ini dia berkerudung. Lukman melamun. Masuklah Selvi ke dalam kelas dan duduk dibangku depan.

Lukman bicara dalam hati.

Lukman : “Waw, Selvi cantik banget. Makin suka aja sama dia.”

Emi : “Eh ngelamun mulu!”

Lukman kaget. Ia menjawab tergagap.

Lukman : “Eh em anu.. Sorry tadi aku lagi ngeliatin si Selvi. Cantik banget…”

Hadi : “Yaelah, Luk... dia kan jutek.”

Lukman : “Karena jutek nya itu aku suka. Dari dulu aku suka sama dia tau.”

Lukmanmemang sudah mengagumi Selvi sejak ia kelas 1 SMP. Rencananya, ia akan menyatakan cintanya hari kedua masuk kelas.

Keesokan harinya.

Lukman : “Pagi semua! Selvi udah datang belum?”

Semua : “Pagi juga. “

Robi : “Ih tumben-tumbennya langsung nanyain si Selvi. Dia udah dateng tapi gak tau ke mana lagi. Paling sama temennya yang di kelas 9D.”

Lukman : “Oh… Terserah gue dong. Hehe. Aku sekalian pengen curhat sama kalian semua tentang Selvi.”

Bella : “Emmm…..”

Lukman :”Aku tuh punya hati sama si Selvi. Aku suka sama dia dari kelas 7. Rencananya sih pengen nembak dia.”

Semua : “Ciyeee…”

Bella : “Gimana kalau besok? Aku punya rencana! Bagus lho rencana nya.”

Lukman : “Tapi gimana rencana nya?”

Kelima siswa-siswi itu berkerumun berdiskusi tentang rencana yang akan dilaksanakan besok.

Bella : “Gini, Lukman kamu baca puisi. Puisi cinta. Dan aku tau puisi apa. Kalau Robi, Hadi, dan Emi kalian nanti latihan nyanyi sama aku dirumahnya Lukman. Aku pegang gitar. Nanti aku pinjem dulu gitar sekolah.”

Semua : “Okee!”

Waktu menunjukkan pukul 13.00. Waktunya mereka pulang. Lukman dengan wajah berseri-seri pulang. Ia melakukan aktivitas seperti biasanya. Setelah mengganti baju, ia makan siang sendiri di kamar. Sambil mengisi buku hariannya. Lukman menelepon Selvi.

Lukman : “Hallo Selvi…”

Selvi : “Hallo juga Lukman… Ada apa?”

Lukman : “Besok sehabis pulang sekolah aku mau ngasih sesuatu buat kamu. Jadi, jangan pulang dulu yah!”

Selvi : “Oke deh…!”

Keesokan hari nya saat sedang istirahat.

Lukman : “Bella siap?”

Bella : “Siap!”

Lukman :”Emi udah siap?”

Emi : “Siap siaga! Pasti sukses kalau ada aku mah. Hahaha…”

Lukman :”Robi kamu siap?”

Robi : “Percayain sama aku aja deh. Siap kok!”

Lukman : “Hadi, kamu siap kan?”

Hadi : “Siap dong! Apa sih yang nggak untuk sahabat aku.. hehe..”

Lukman : “Oke, semuanya udah siap. Jadi, nanti tinggal main.”

Lalu beberapa jam kemudian bel sekolah pun berbunyi. Lukman berlari ke depan kelas menghadap para siswa di kelas.

Lukman : ‘Kalian diam semua disini.”

Lukman berlari menghampiri Selvi.

Lukman : “Untuk Selvi...”

Hadi : “Selvi, dengarkan ini ya!”

Kelima sahabat itu menyanyi untuk Selvi. Pada akhir lagu, Lukman membacakan sebuah puisi.

Lukman : “Sel, aku suka sama kamu dari dulu.Mau ngga kamu jadi pacar aku?”

Keempat sahabat Lukman berteriak serempak, diikuti oleh para siswa lain.

Semua : “Terima! Terima! Terima! Terima!”

Selvi : “Ehm... Tapi aku sudah punya pacar…”

Semua siswa langsung terdiam, termasuk Lukman. Ia berdiri mematung. Kertas puisi yang ia pegang pun jatuh ke lantai.

Selvi berdiri dan menghampiri Lukman.

Selvi : “Luk, kita tetap bisa jadi teman kan?”

Lukman mengangguk pelan. Masih merasa belum dapat menafsirkan kenyataan bahwa Selvi ternyata sudah punya pacar.

Selvi : “Aku pulang dulu ya. Makasih buat semuanya.”

Selvi pun pergi, dan Lukman dihampiri oleh keempat sahabatnya.

Bella : “Kamu tenang aja, dunia masih belum berakhir Luk.”

Emi : “Payah kamu mah, kenapa nggak mastiin dia punya pacar apa belom. Kita udah capek-capek bikin rencana ini.”

Robi : “Appan sih Em, kamu tenang aja Luk. Dia nggak nolak kamu kali. Dia cuman bilang kalo dia punya pacar. Kali aja, kalo dia udah putus sama pacarnya, kamu bisa nembak dia lagi.”

Hadi : “Betul sob. Semangat!”

Lukman menyadari satu hal, seharusnya ia tahu bahwa Selvi punya pacar. Selama dua tahun ia menyukai gadis itu, ia luput bahwa gadis yang disukainya itu sudah punya pacar. Tapi, kenyataan tersebut tak lantas membuatnya putus asa. Barangkali esok hari ia bisa mendapatkan hati Selvi.

Baca juga contoh dialog drama berikut:


Nah, demikian contoh naskah drama singkat untuk 6 orang. Semoga contoh teks drama singkat diatas bermanfaat bagi Anda.

0 Response to "Contoh Naskah Drama Tentang Cinta 6 Orang Pemeran"

Posting Komentar