Contoh Naskah Drama Tentang Cita-cita

Naskah Drama Tentang Mimpi - Setiap orang selalu disarankan memiliki mimpi. Karena dengan mimpi, kita bisa lebih bersemangat dalam hidup. Tapi tak jarang, perjalanan menuju mimpi terasa amat melelahkan. Membutuhkan perjuangan panjang. Akan tetapi, memiliki mimpi sudah menjadi bagian dari perjuangan itu sendiri. Contoh naskah drama tentang mimpi di bawah ini adalah contoh bagaimana mimpi itu dimulai.

Tema: Mimpi

Judul:Perjalanan Mimpi

Jumlah Pemeran: 4 Orang

Penokohan/karakter: 

  1. Rio
  2. Mika
  3. Jey
  4. Zaky


SINOPSIS DRAMA

Rio, Mika, Jey, dan Zaky adalah sahabat sejak SMA. Masing-masing dari mereka memiliki mimpi yang berbeda. Rio ingin jadi pelukis, Mika ingin jadi model, Jey ingin jadi desainer pakaian, dan Zaky ingin jadi pengusaha. Mereka lalu membuat perjanjian, tepat setelah lulus dari SMA, dengan memasukkan kertas mimpi dalam sebuah botol bening yang mereka kubur di bawah menara. Sampai beberapa tahun kemudian, masing-masing dari mereka benar-benar mendapatkan mimpi yang mereka inginkan.

NASKAH DIALOG DRAMA

Terlihat Rio, Mika, Jey, dan Zaky berlari di bawah menara di belakang sekolah. Keempat dari mereka masih mengenakan pakaian wisuda. Sebuah kertas juga tergenggam pada masing-masing dari mereka. Jey membawa satu botol bening, dan Zaky membawa cangkul kecil.

Mika : “Ri, loe pengen jadi apa ntar?”
Jey : “Eh dodol, kita capek-capek kesini, ngubur ini di sini supaya masing-masing dari kita tidak tahu apa yang kita inginkan. Ngapain loe nanya gue?”
Mika : “Ahahaa abisnya, gue penasaran, mimpi loe gak jelas. Kalo Rio sama Zaky kan paling nggak gue masih bisa nebak lah.”
Rio : “Apa?”
Zaky : “Apa?”
Rio : “Udah... jangan banyak bicara. Mending segera kita kuburkan ini. Tapi sebelum itu, kita berdoa dulu semoga mimpi-mimpi kita nantinya benar-benar berhasil.”
Mika : “Aamiin.”
Zaky : “Eh Mik, elo belom berdoa, aamin aamin mulu.”
Jey : “Hahaha”
Rio : “BTW, kapan kita balik ke sini dan melihat ini lagi?”
Mika : “Ehm... sepuluh tahun!”
Jey : “Gue keburu kawin guys!”
Zaky : “Emangnya kenape kalo loe udah kawin?”
Jey : “Malu ah sama anak. Masa papanya mainan botol bekas?”
Rio : “Enam tahun dari sekarang aje. Jadi usahakan, kalo kuliah juga jangan sampe molor. Tepatnya, tanggal 4 bulan Januari tahun 2015.”

Mika : “Siap bos!!!

Keempat dari mereka kemudian menutup mata dan mulai berdoa. Diikuti dengan mengubur botol di bawah menara.

Perjalanan mimpi dimulai. Rio kursus melukis sambil kuliah. Karena ia sama sekali tidak mengerti tentang melukis. Ia hanya suka pada karya lukisan, dan bercita-cita untuk dapat membuatnya.

Mika berulangkali mengikuti sebuah ajang pencarian bakat di bidang modelling. Akan tetapi ia selalu gagal, lantaran belum pernah belajar bagaimana menjadi seorang model yang benar. Ia hanya tahu bahwa model itu berjalan meliuk-liuk. Ia lantas memilih sebuah agensi model untuk tempatnya belajar sambil tetap kuliah.

Jey berkuliah di jurusan tata busana. Tidak tanggung-tanggung, ia bahkan kuliah di luar negeri. Banyak teman dan dosen yang memberikan masukan serta inspirasi untuk belajarnya. Sedangkan Zaky tidak kuliah. Ia selalu mencoba usaha kecil-kecilan, tapi selalu gagal.

Enam tahun kemudian. Mika menagih janji ketiga sahabatnya untuk ketemuan. Ia menelpon Rio, Jey, dan Zaky bergantian.

Mika : “Kamu ingat ini hari apa Ri?”
Rio : “Inget, loe hubungin anak-anak ya, gue nurut aje mo jam berapa.”
Mika : “Ok”

Mika : “Jey, loe masih hidup kan?
Jey : “E buset, blak-blakan banget ini anak.”
Mika : “Elo inget ini tanggal berapa?”
Jey : “Tanggal 4 Januari. Eh elu nglindur ye bisa-bisanya tanya tanggal ama gue pagi-pagi.”
Mika : “Udeh gue tebak, loe pasti lupa. Ini enam tahun yang kita janjikan dulu!”
Jey : “Ha, bener loe?”
Mika : “Iye!”
Jey : “Oke oke, gue siap ketemuan kapanpun.”

Mika kemudian menutup telepon dan menelepon Zaky.

Mika : “Zak...zak...zak...”
Zaky : “Woy, gue denger.”
Mika : “Gue harap loe gak lupa ini tanggal berapa. Oke gue nggak tanya lagi, nanti kita berempat, elo, gue, Rio sama Jey ketemuan di bawah menara sekolah pukul tiga sore.”
Zaky : “Elu gak da bedanya sama rapper. Cepet banget ngomongnya. Gue nggak bisa jam segitu, jam 4 tet gue nyampe.”
Mika : “Oke deal jam 4 sore, ntar gue sms si Rio sama Jey.”

Sesuai perjanjian, masing-masing dari mereka datang. Rio, Mika, dan Zaky datang dengan motor, sedangkan Jey datang dengan mobilnya. Semuanya merasa heran dengan penampilan masing-masing. Mika terlihat lebih seksi dan cantik, Rio terlihat lebih serampangan dalam berpakaian, berseberangan dengan Zaky yang jauh lebih rapi dengan kemeja. Yang lebih mengherankan dari semua adalah penampilan dari Jey. Ia memakai pakaian yang tak biasa dan terkesan nyeleneh.

Mika : “Loe nyentrik banget Jey.”

Jey tidak menjawab, ia hanya mengangkat bahunya.

Rio : “Dari penampilan masing-masing dari kita, rasanya kita bisa mengira-ngira apa yang menjadi impian kalian enam tahun lalu. Tapi tetap saja, aku tidak yakin akan bisa menebaknya dengan benar.”
Mika : “Gue nebak Jey kayaknya bercinta-cita pengen jadi wardrope deh.”
Rio : “Wardrope itu apaan sih Mik? Dari sulitnya istilah tersebut dikenal, kayaknya Jey nggak kepikiran buat jadi wardrope-wardrope itu deh.”

Jey hanya senyum-senyum sendiri.

Mika : “Dasar gila tu anak. Dia kira senyumnya keren?”
Jey : “Gue nebak, Mika jadi model deh. Model majalah dewasssaaahhh.”

Jey mengatakan dengan mendesah.

Zaky : “Wow...! aku tergoda!”
Mika : “Woy apaan sih kalian ini. Daripada nebak-nebak gak jelas, mendingan yuk langsung kita buka masing-masing kertasnya.”

Mereka kemudian menggali lubang dan menemukan botol bening yang terisi kertas-kertas mimpi mereka enam tahun lalu.

Zaky : “Mika, ingin menjadi seorang model.”
Jey : “Rio, ingin menjadi pelukis.”
Rio : “Zaky, ingin menjadi pengusaha.”

Zaky dan Rio kemudian melirik Mika bersamaan. Menunggu teks yang akan dibacakan Mika. Tapi Mika malah tertawa lebih dulu.

Mika : “Sumpah, gue ngakak. Bukan nggak percaya loe bisa Jey, gue cuman nggak percaya loe ternyata suka sama bidang ini.”
Zaky : “Buruan bacain Mik.”
Mika : “Jey, gue pengen jadi desainer busana.”

Suasana langsung ramai dengan tertawaan Zaky, Rio dan Mika.
Rio : “Pantesaaan loe dandan kayak gitu?”
Jey : “Kenapa? Aneh ye?”
Mika : “Enggak aneh, kan gue bilang nyentrik.”
Jey : “Ini tuh lagi booming di Paris.”
Zaky : “Iye iye percaya. Tapi jangan dandan kayak gitu juga pas kita ke sini. Kita ke sini kan cuman mau gali lobang. Hahaha...”
Jey : “Eh, dandanan loe tu juga kerapian banget kalo mo gali lubang doang.”
Mika : “Udehhh udehhh... mending gini, sekarang, memperkenalkan diri masing-masing dengan mempresentasikan profil. Anggap ini sebagai perkenalan awal. Gimana?”



Rio : “Oke oke gue mulai. Perkenalkan gue Rio Satria. Menjadi pelukis adalah impianku, dan memiliki sanggar lukis adalah bonus Tuhan untukku. Sekarang, gue punya anak didik sekitar 200 orang. Terimakasih.”
Mika : “Gue Mika Adriana. Model adalah duniaku. Tidak mudah untuk meraihnya. Tapi aku yakin aku bisa lebih dari sekarang. Sekarang, aku menjadi model salah satu majalah swasta di Jakarta Pusat.”
Zaky : “Gue Zaky Andara, bercita-cita menjadi pengusaha. Saya menekuni usaha keripik singkong, tapi gagal. Saya beralih ke konveksi, juga gagal. Akhirnya sekarang saya menekuni usaha mebel. Insya allah terus berkembang. Saat ini masih punya satu otlet pemasaran, doakan semoga bisa bertambah.”

Semua mengamini.
Jey : “Sekarang giliran gue. Ehm gue Jeyfando. Ingin jadi seorang desainer pakaian. Untuk butik, saya belum punya, tapi karya gue udah ratusan. Rencananya, gue akan menggelar pameran tunggal akhir tahun ini.”
Mika : “Weeee gila... gue mau juga jadi modelnya.”
Jey : “Gampang lah Mik.”

Ada yang begitu mudah untuk meraih mimpi karena ada uang, namun bukan berarti mematikan nyali bagi orang yang tak berduit. Karena mimpi itu tumbuh dengan semangat-semangat yang tiada habisnya.

Simak juga contoh naskah drama ini:



Demikian contoh naskah drama singkat tentang cita-cita, semoga contoh skenario drama singkat ini berguna bagi sahabat pembaca.

0 Response to "Contoh Naskah Drama Tentang Cita-cita"

Posting Komentar