Contoh Naskah Drama Persahabatan Tentang Pengorbanan

Naskah Drama Tentang Persahabatan 4 Orang Pemeran - Seorang sahabat yang baik akan selalu memberikan yang terbaik untuk sahabatnya. Meskipun terkadang harus melakukan hal-hal yang  membahayakan darinya sendiri. Kesalahpahaman juga kerap terjadi, akan tetapi, persahabatan yang terjalin secara baik akan menemukan ikatannya dengan caranya sendiri. Oleh karena itu, aling memaafkan dan memahami adalah karakter yang harus dimiliki seorang sahabat. Naskah drama di bawah ini merupakan contoh naskah drama tentang persahabatan yang semoga dapat dijadikan referensi drama maupun inspirasi dalam kehidupan sehari-hari bersama shabat.

Tema: Persahabatan

Judul:Pengorbanan Sahabat

Pemeran:

1. Nisa
2. Rara
3. Azizah
4. Agung

SINOPSIS DRAMA

Sejak setahun lalu, yakni ketika Nisa, Rara, dan Azizah sama-sama berada di kelas 1 SMA, Rara sudah berpacaran dengan Agung, kakak kelas yang aktif di OSIS. Suatu saat, hubungan Rara dan Agung agak renggang. Setelah diselidiki Rara, ternyata Agung diam-diam suka pada Nisa. Mmebuat Rara agak menjauhi Nisa. Nisa yang tahu maslah ini pun segera ambil tindakan. Tapi tindakan ini justru membuat Rara makin membenci Nisa. Nisa tidak menyerah, ia terus berusaha agar persahabatan di antara mereka tetap terjaga.

DIALOG NASKAH DRAMA

Sejak pagi tadi, Rara tidak menanggapi Nisa berbicara, Nisa pun mengonfirmasi pada Rara apa yang membuatnya tidak mau bicara padanya.

Nisa : “Ra, katakan padaku, apa yang salah sama aku?”
Rara : “Aku tanya sama kamu, kapan terakhir kamu ketemu sama Agung?”
Nisa : “Tadi pagi. Dia ke rumahku mengembalikan buku. Kebetulan waktu dia akan berangkat sekolah, jadi sekaliyan aja.”
Rara : “Kamu sering ketemu sama dia?”
Nisa : “Kalau ditanya seringnya sih sering. Tapi ya Cuma sekedar basa-basi gitu. Lagian Agung juga tetangga di blok perumahanku.”

Rara tiba-tiba pergi meninggalkan pembicaraan. Nisa berlari mengerjarnya.
Nisa : “Ra, jangan gitu dong Ra. Kamu bilang sama aku, salahku di mana? Aku nggak ada apa-ala sama Agung.”

Rara berbalik dan membentak Nisa, membuat Nisa terperanjat.
Rara : “Meskipun cuman basa-basi, seringnya ketemu diantara kalian itu udah cukup buat Agung suka sama kamu. Seharusnya kamu ngerti!”

Nisa terdiam mencoba menafsirkan penjelasan Rara. Tapi Rara justru meninggalkannya.

Sejak kejadian itu, Rara sama sekali tidak mau berbicara lagi dengan Nisa. Nisa sendiri tak mau susah-susah untuk minta maaf pada Rara, karena jika sudah marah, Rara memang memiliki sikap tertutup seperti itu. Nisa mencari cara lain. Ia menemui Agung ketika laki-laki itu mendatangi rumahnya lagi.

Nisa : “Gung, mulai sekarang jangan pinjam-pinjam bukuku, ataupun ke rumahku sendiri.”
Agung : “Kenapa?”
Nisa : “Sekarang aku tanya, memangnya kamu benar-benar membutuhkan bukuku? Kamu kan sudah kelas 3, ngapain pinjam buku kelas 2?”
Agung : “Kelas 3 sudah mendekati UN, dan tentu materi pelajaran sebagiannya berasal dari kelas 1 dan kelas 2.”
Nisa : “Kalau gitu silakan pinjam teman laki-laki kelas 2 lainnya. Aku yakin kamu punya.”
Agung : “Kenapa Nis? Aku kan enak kalau pinjam kamu, kita tetanggaan.”
Nisa : “Karena kamu sering ke sini, Rara jadi marah sama aku. Dia cemburu.”
Agung : “Oh masalah itu. Sorry kalau aku baru ngasih tahu kamu soal ini. Aku memang sudah jujur sama Rara, kalau aku suka kamu.”
Nisa : “Kamu gila?! Kamu nggak mikir perasaan Rara kayak gimana?”
Agung : “Sebelum jujur, aku sudah minta putus sama dia, tapi dia ngotot nggak mau diputusin.”
Nisa : “Karena dia masih sayang banget sama kamu.”
Agung : “Terus gimana? Aku sukanya sama kamu Nis, perasaan nggak bisa dipaksain.”
Nisa : “Itu karena kamu tidak berusaha untuk jauh dariku.”
Agung : “Karena aku yakin kamu juga suka sama aku.”

Nisa diam sebentar.
Nisa : “Nggak! Siapa yang bilang aku suka kamu?”
Agung : “Azizah! Azizah yang bilang.”
Nisa : “Azizah bohong!”
Agung : “Terserah, aku percaya sama Azizah.”

Malam harinya, Nisa menelepon Azizah.
Nisa : “Hallo Zah, kamu sibuk?”
Azizah : “Baru selesai belajar Nis, ada apa?”
Nisa : “Kamu bilang apa aja sama Agung soal aku?”
Azizah : “Ups... sotty Nis. Aku keceplosan waktu itu. Soalnya si Agung juga cerewet nyeritain kamu melulu.”
Nisa : “Ember banget! Rara marah gara-gara tahu soal ini.”

Keesokan harinya, Azizah merengek meminta maaf pada Nisa.
Azizah : “Ayolah Nis, aku minta maaf.”
Nisa : “Oke begini saja. Kamu jangan pernah buka mulut soal perasaanku sama Agung. Jika ditanya Agung ataupun Rara, bilang kalau aku sebenarnya nggak suka sama Agung. Ngerti?”

Azizah mengangguk pelan.
Nisa : “Satu lagi, kamu harus bantuin kau supaya Agung dan Intan baikan lagi.”

Azizah mengerutkan kening.
Azizah : “Kamu mengorbankan perasaanmu sendiri?”

Buru-buru Nisa membekap mulut Azizah rapat-rapat.
Nisa : “Aku bilang jangan ungkit tentang perasaanku.”
Azizah : “Ok ok aku mengerti.”

Nisa dan Azizah mulai melancarkan aksinya. Nisa berpura-pura meminjam HP Agung, dan Azizah berpura-pura meminjam HP Rara. Kesuanya saling berkirim kata ‘Maaf ya,’ sebelum mengembalikan, keduanya segera menghapus pesan terkirim.

Azizah : “Ra, ada pesan nih dari Agung.”
Belum sembat Rara membalas, Agung sudah sms lagi, dengan tersangka pengirim Nisa, yang berbunyi “kita ketemuan di kantin ya saat istirahat.” Hal yang samma dilakukan Azizah ke HP Agung tanpa sepengetahuan Rara.

Sampai pertemuan Agung dan Rara pun benar-benar terjadi di kantin sekolah. Nisa dan Azizah mengintip dari kejauhan. Rara dan Agung nampak kikuk.

Rara : “Gung, makasih ya.”
Agung : “Aku makasih juga Ra. Aku minta maaf atas kejadian kemaren-kemaren, yang sudah tidak memperhatikan perasaanmu.”
Rara : “Aku juga minta maaf karena terlalu kasar padamu.”
Agung : “Sekarang kita imbas ya. Nggak ada yang mengganjal lagi.”

Rara mengangguk ragu.

Rara : “Jadi apakah hubungan kita masih bisa berlanjut?”
Agung : “Aku hargai perasaanmu Ra, Aku juga nggak mau kamu sakit hati sama aku. Tapi perasaan tidak dapat dipaksakan.”

Rara tiba-tiba mengeluarkan ari matanya, yang lama-kelamaan makin banyak.

Agung : “Jangan menangis Ra. Aku jadi bingung. Bagaimanapun juga aku harus jujur sama kamu.”

Rara mulai berteriak.
Rara : “Tapi kita sudah menjalaninya setahun lebih, jadi apa selama setahun ini kamu udah bohong sama aku?”
Agung : “Nggak Ra, perasaanku sama Nisa baru datang belakangan ini.”
Rara : “Cukup! Memangnya Nisa juga suka sama kamu?”
Agung : “Ya, Nisa juga suka sama aku.”

Nisa tidak sabar, ia pun muncul tiba-tiba dan menggebrak meja. Diikuti Azizah mengekor Nisa.
Nisa : “Siapa bilang aku suka sama kamu? Jangan ngarang!”

Agung dan Rara terkejut akan kedatangan Nisa.
Agung : “Zah, bilang yang sebenarnya. Jangan diam saja!”
Agung menoleh ke arah Azizah.

Azizah : “Bilang apaan?”
Agung : “Kan kamu yang bilang kalau Nisa suka sama aku.”

Di sisi lain, Rara terlihat hanya menangis aja.
Azizah : “Nggak, siapa yang bilang? Aku Cuma bercanda, karena sumpek dengerin kamu cerita soal Nisa melulu.”

Agung menatap ketiga perempuan di hadapannya.
Agung : “Oke akan kubuktikan kalau Nisa benar-benar suka sama aku.”
Azizah : “Masa bodoh!”

Agung pun nyelonong pergi. Sementara Nisa memeluk Rara yang menangis tersedu.
Nisa : “Udah Ra, cup cup cup, jangan mnenagis lagi.”
Rara : “Sorry ya Nis, kamu nggak pantas disalahkan dalam hubunganku sama Agung.”
Nisa : “Aku juga sorry karena sering mengizinkan Agung mampir ke rumahku. Mulai besok, aku nggak akan beri dia izin lagi.”
Rara : “Makasih Nis.”
Nisa : “Oiya, sepulang sekolah ntar, kita mampir ke mall yuk, lagi banyak promo.”
Azizah : “Setuju!”
Nisa : Kita juga bisa milih cowok banyak Ra. Hahaha!”

Baca juga: Contoh naskah drama pendek tentang persahabatan

Rara tersenyum sambil sesekali memukul bahu Nisa.

0 Response to "Contoh Naskah Drama Persahabatan Tentang Pengorbanan"

Posting Komentar