Contoh Naskah Drama Untuk 3 Orang

Contoh Drama Tentang Cinta dan Kehidupan - Cinta tidak melulu tentang kesedihan. Pun tidak melulu tentang kebahagiaan. Pahit manis cinta akan selalu mengisi keseharian. Hanya orang-orang percaya kembali pada cinta yang akan menemukan cinta sejatinya.

Tema: Cinta dan Kehidupan
Judul:Asa yang Datang
Pemeran: 3 Orang

  1. Kevin
  2. Dea
  3. Joe


SINOPSIS DRAMA

Dea dan Kevin dulunya adalah pasangan kekasih, tapi keduanya kemudian berpisah karena Kevin memilih gadis lain. Membuat Dea down dan tidak ingin percaya lagi pada cinta. Segala cara ia gunakan untuk berusaha melupakan masa lalunya, tetapi selalu gagal. Karena Kevin masih saja ada diingatannya. Sampai ia bertemu dengan Joe. Sosok laki-laki yang tiba-tiba datang ke kehidupannya dan membuatnya melupakan semua masa lalunya. Apakah Dea akan percaya lagi pada Cinta?

Naskah Drama

Dea termenung di balik jendela kamarnya. Buku yang sedari tadi dibukanya belum sempat ia baca. Banyak hal yang membuatnya tiba-tiba mengingat masa lalunya kembali. Sebuah pesan singkat kemudian masuk ke handphone-nya, ternyata dari Kevin.

Kevin : “Hari ini ada kuliah nggak?”
Dea tak menanggapi. Ia memilih untuk tidak membalasnya. Melirik jam dinding sebentar kemudian meraih tas, dan bergegas ke luar kamar. Ada kuliah hari ini.

Perkuliahan dimulai. Tapi Dea masih tak konsentrasi. Perhatiannya menuju luar jendela kelasnya. Tiba-tiba matanya menyita seorang laki-laki yang duduk sendirian di bawah pohon beringin tua. Nampaknya terlihat sibuk. Dea tak tahu, apa yang sedang dilakukan laki-laki itu. Tapi kemudian ia menggeleng kepalanya dan berbicara pada dirinya sendiri.

Dea : “Tidak...tidak... aku tidak boleh memperhatikan laki-laki dalam sementara ini.”

Semakin Dea menghindari tatapannya, semakin ia penasaran dibuatnya. Apa yang sebenarnya dilakukan laki-laki itu. Ia kemudian melirik lagi ke luar jendela kelasnya.

Selesai kuliah, Dea buru-buru keluar kelasnya, dan diam-diam mengunjungi laki-laki di bawah beringin tersebut. Tapi ternyata yang ia cari sudah tidak ada. Dea menengok ke samping kanan, kiri, depan dan belakangnya, tapi laki-laki itu tetap tidak ada. Dea kemudian memutuskan untuk duduk di bangku bawah beringin itu.

Joe datang tiba-tiba dari belakang Dea, dan mengulurkan satu bangau kertas berwarna kuning. Menggoyang-goyangkannya, membuat seolah-olah bangau kertas itu berbicara.

Joe : “Hai nona, ngelamun apa?”
Dea menoleh arah belakang, dan mendapati laki-laki yang dicarinya itu berdiri di belakangnya kemudian berjalan ke depan dan duduk di samping Dea. Dea diam tak menjawab.

Joe : “Nona, jangan melamun. Hidup sangat tidak mudah jika hanya dilamunin.”
Dea hanya meliriknya sinis.

Joe : “Kemarin, aku diceritain sama Lian. Lian itu sahabat gue. Gue kasihan sama dia. Beberapa hari kerjaannya melamun saja.”
Dea masih saja diam.

Joe : “Setiap jalan pulang dari kampus, dia selalu ngajakin gue mampir ke taman kota buat ngusir sedihnya. Tapi ia masih tidak dapat melupakan peristiwa yang membuatnya sedih seminggu yang lalu.”
Dea : “Memangnya ia sedih kenapa?”

Kevin tersenyum memandang Dea, kemudian beralih lagi ke bangau kertas di tangan kanannya.

Kevin : “Katanya, dia sedang jatuh cinta pada pacarnya sendiri. Tapi ia tak bisa melakukannya lagi.”
Dea : “Kenapa?”
Kevin : “Pacarnya meninggal. Kecelakaan.”

Dea melotot kaget. Tapi rasa kagetnya hilang ketika tiba-tiba handphone-nyabergetar. Iamendapat pesan singkat dari Kevin lagi. Kamu ada kuliah kenapa tidak balas SMSku?

Dea beranjak berdiri dan menengok ke kanan dan kirinya. Ia menduga, Kevin pasti sedang berada di dekat sini. Ia kemudian memilih untuk beranjak meninggalkan bangku taman.

Joe : “Nama nona siapa?”
Dea menoleh ke arah laki-laki yang kini berada di belakangnya itu. Dea ingat, ia ingin mendengar kelanjutan cerita tentang Lian itu.

Dea : “De... ehm... Debi. Kamu bisa panggil aku Debi. Kapan aku bisa dengar kelanjutan ceritamu?”
Joe : “Ok nona Debi. Besok bisa.”

Dea kemudian meninggalkan bangku itu dengan segera. Ia tak mau Kevin menemukan keberadaannya. Bukankah ia sudah punya pacar? Kenapa laki-laki itu masih saja mengurus hidupnya? Membuat makin tak tenang dan susah melupakan.

Hari berganti hari, Dea lupa pada janjinya sendiri. Ia lupa untuk menemui laki-laki bangau kertas itu.
Dea : “Astaga, aku bahkan lupa bertanya siapa namanya?”

Segera ia berlari ke bangku di bawah beringin yang mempertemukannya pada laki-laki itu. Tapi zonk. Laki-laki itu tidak ada.
Dea : “Toh, ini juga bagian dari janji. Bertemu atau tidak, itu tidak begitu penting.”

Dea baru akan kembali ke kelas ketika sebuah bangau kertas kembali melewati bahunya, dan bergoyang-goyang seolah berbicara.
Joe : “Halo nona Debi, senang bertemu denganmu lagi.”

Dea menoleh, dan mendapati laki-laki itu berada di belakangnya lagi. Kali ini membawa bangau kertas warna ungu.
Joe : “Ikut aku yuk.”
Dea : “Kemana?”
Joe : “Ke tempat Lian selalu menghabiskan waktunya.”

Dea tidak menjawab, tapi ia mengangguk pelan. Keduanya kemudian berboncengan menuju taman kota. Sampai di taman kota, tidak ada yang begitu menarik untuk diperhatikan selain pedagang kaki lima yang beradu suara untuk menarik pembeli.

Dea : “Lian menghabiskan waktunya di sini? Apanya yang menarik?”
Joe : “Mereka. Mereka yang menarik perhatiannya.”
Joe menunjukkan para pedagang kaki lima di seberang mereka duduk.

Dea mengangkat bahunya, tak mengerti.

Joe : “Pehatikan lebih seksama. Aku akan diam, sampai loe melihat satu hal dari mereka yang menarik perhatian loe.”

Dea kemudian memperhatikan dengan seksama. Hanya aduan suara sesama pedagang yang ia lihat dari tadi. Suara mereka memekik. Sama sekali tidak menarik. Sampai ia menemukan seorang pedagang somay dengan gerobak agak reot terparkir di bawah pohon tak begitu rindang. Penjualnya adalah laki-laki renta. Berulang kali ia berteriak berusaha menawarkan dagangannya pada pembeli.

Dea : “Gue tahu. Ada satu hal yang menarik perhatian gue.”
Joe : “Ceritakan.”

Joe manggut-manggut mengerti saat Dea menceritakan apa yang menarik perhatiannya.

Dea : “Lalu, apa yang terjadi pada Lian?”
Joe : “Dia jadi mengerti. Mengapa ia harus bersyukur. Ia jadi mengerti mengapa ia harus segera melupakan kesedihannya. Yang paling penting, ia jadi tahu bahwa hidupnya harus tetap berjalan.”

Dea menatap Joe dengan tertegun. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada pedagang somay itu lagi.
Dea : “Aku mengerti. Aku mengerti.”
Joe : “Datanglah sesering mungkin ke tempat ini, sampai loe nemuin lebih dari satu hal yang menarik perhatian.”

Dea hanya membalas dengan mengangguk. Kemudian mengingat sesuatu...
Dea : “Nama loe siapa?”

Joe mengulurkan telapak tangannya.
Joe : “Joelian.”

Dea membalas jabatan tangan Joe dengan berkedip. Lian? Batinnya.
Dea : “Jadi, Lian itu...?”

Joe mengangguk pelan. Pertemuan mereka hari itu berakhir dengan canda dan tawa.

Sampai di rumahnya, Dea banyak tersenyum. Ia merekam setiap kalimat yang keluar dari Joelian tadi. Mengapa harus bersyukur. Mengapa harus segera melupakan kesedihannya. Yang paling penting, harus tahu bahwa hidup harus tetap berjalan. Mungkin besok ia akan menemui Julian lagi, dan mengatakan bahwa namanya Dea, bukan Debi.

0 Response to "Contoh Naskah Drama Untuk 3 Orang"

Posting Komentar