Contoh Naskah Drama Tentang Cinta dan Persahabatan 4 Orang

Naskah Drama Tentang Cinta dan Persahabatan 4 Orang Pemeran - Persahabatan seringkali dikaitkan dengan cinta lantaran bisa saja cinta terjadi karena sebelumnya diawali dengan persahabatan. Diistilahkan dengan sahabat jadi cinta. Ada yang menganggap, sahabat jadi cinta itu hal yang amat manis, tapi ada juga yang menaggapi sebagai cobaan dari persahabatan itu sendiri. Oleh karenanya, terkadang ada orang yang menghindari atau memungkiri cinta yang bersemi dari persahabatan. Berikut ini merupakan contoh naskah drama tentang cinta dan persahabatan.

Tema: Cinta dan Persahabatan
Judul:Ini Cinta
Pemeran:
1. Intan
2. Angga
3. Sandy
4. Yuda

SINOPSIS DRAMA
Intan, Angga, Sandy dan Yuda adalah 4 bersahabat sejak masuk bangku SMA. Meskipun Angga dan Sandy bukan sekelas dengan Intan dan Yuda, keempatnya sering menghabiskan waktu bersama. Mulai ke kantin, belanja buku, belajar, hingga hang out ke kafe atau mall. Semakin hari nampaknya ada bibit cinta yang tumbuh di antara Intan dan Angga. Keduanya sama-sama saling jatuh cinta, tapi Intan memungkirinya karena takut persahabatannya ternoda. Suatu saat, Angga minta bantuan sama Sandy dan Yuga agar Intan terjebak dan mau mengakui perasaannya pada Angga. Akankah keduanya benar-benar jadian? Ataukah Intan tetap memungkirinya?”

NASKAH DRAMA
Berkali-kali Angga mencuri pandang ke arah Intan yang sedari tadi asyik makan bakso. Intan, Angga, Sandy, dan Yuda sedang berada di kantin. Sesekali Intan juga mencuri pandang ke arah Angga. Dengan iseng, Angga pun mengirim pesan BBM ke Intan, tanpa sepengetahuan Sandy dan Yuda.

Angga : “Eh lu makan kayak orang kelaperan aja. Belom sarapan?”
Intan : “Belom. Pembokat lagi liburan ke kampung. Mama buru-buru berangkat kerja.”
Angga : “Kasihan. Makan yang banyak, kalo udah habis mangkok kedua, gue bayarin.”
Intan : “Beneran?”
Angga : “Yoi.”

Intan pun mengambil bakso lagi dan menghabiskan semangkok lagi. Sesuai kesepakatan, Angga yang membayarnya.

Saat balik dari kantin, mereka berempat berjalan di sepanjang koridor sekolah. Sandy dan Yuda berjalan lebih dulu. Intan terlihat menyenggol lengan Angga. Dengan setengah berbisik, ia mengucapkan terimakasih pada Angga.

Intan : “Ngga, thanks ya.”

Angga tidak menjawab, ia justru mengangkat jempolnya, seolah berkata ‘ok’.
Sebelum Intan belok ke kelasnya, Angga menarik tangan Intan.

Angga : “Tunggu sebentar Tan.”
Intan : “Iya?”
Angga : “Ntar sore gue jemput ke rumah ya, gue pengen nonton sama loe.”

Dengan senyum malu-malu, Intan mengangguk mengiyakan.

Pukul setengah 4 sore, Angga dan Intan sudah mengantre tiket film. Sambil menunggu film diputar, keduanya seru-seruan dengan foto selfi dan bercanda ketawa-ketiwi tampak akrab. Angga dan Intan sangat menikmati kebersamaan tersebut. Secara refkels, Angga sesekali juga menggenggam tangan Intan, dan Intan tidak menolak.

Di perjalanan pulan, Angga mencoba mengungkapkan perasaannya. Mereka berhenti di sebuah kedai es krim dekat rumah Intan.

Angga : “Tan...”
Intan : “Hmmm...”

Intan sambil menikmati es krimnya tidak memperhatikan Angga yang mulai serius.
Angga : “Gue suka sama loe.”

Mendengar pernyataan Angga, Intan langsung tersedak es krimnya. Lalu meneruskan lagi menyendok es krim.

Intan : “Jangan bercanda Ngga.”

Angga menatap Intan serius, ia lalu menggenggam tangan Intan yang berada di atas meja.
Angga : “Gue serius, dan gue pengen kita jadian.”

Dan deg... tiba-tiba Intan merasa tidak dapat bergerak. Ia nampak kaku menghadapi situasi asing tersebut.
Intan : “Tapi kita kan sahabat Ngga?”
Angga : “Gue tahu. Tapi aku yakin ini cinta. Keseringan gue ketemu sama loe bikin gue tertarik sama loe.”

Intan berusaha melepas genggaman Angga.
Intan : “Nggak bisa! Apa kata anak-anak ntar?”
Angga : “Itu ntar gue yang ngurus. Loe suka nggak sama gue?”

Intan diam sejenak, dan menggeleng kemudian. Tapi Angga tak mudah percaya. Karena sangat terlihat bahwa Inta juga menyukainya.

Angga : “Gue yakin anak-anak akan mengerti.”
Intan : “Masalahnya nggak cuman anak-anak Ngga. Udah deh jangan merusak persahabatan kita. Terlalu banuak resikonya. Aku nggak mau kita berpisah karena cinta.”
Angga : “Jadi loe pikir, semua kisah cinta akan memisahkan sebuah persahabatan? Loe tau darimana?”
Intan : “Udah ah, udah malem, gue pengen pulang.”

Angga diam dan menurut untuk mengantar Intan pulang. Selama perjalanan tidak ada percakapan. Sampai keduanya tiba di depan rumah Intan.

Angga : “Gue sayang sama loe, dan gue yakin loe juga sayang sama gue.”

Intan diam dan hanya beranjak masuk rumah tanpa mengindahkan apa yang tengah diucapkan Angga. Setelah menutup gerbang, Intan merasa pengen berteriak kencang. Selama bersahabat dengan Angga, ia merasa hari itu adalah hari terbaik untuknya. Bahkan Angga juga mengutarakan perasaannya. Sebenarnya ia tak ingin jika hari itu cepat berakhir. Tapi...

Intan tiba-tiba menghentikan langkahnya dan termenung sesaat.
Intan : “Tapi aku nggak bisa melanjutkan kisah ini.”

Sementara itu, keesokan harinya tanpa sepengetahuan Intan, Angga menemui Sandy dan Yuda.
Angga : “Sorryguys, gue ngumpulin kalian tanpa si Intan.”
Sandy : “Kenapa? Kalian ada masalah?”
Angga : “Jangan kaget. Kemaren aku nembak Intan.”
Sandy : “What?”
Yuda : “Hah?”
Angga : “Nggak tahu kenapa tiba-tiba gue pengen sama dia terus. Gue yakin ini cinta.”
Yuda : “Loe yakin sob?”
Sandy : “Oh...ceritanya ini sahabat jadi cinta. Terus-terus, si Intan gimana? Loe diterima nggak?”
Angga : “Dia bilang dia nggak suka sama gue. Tapu gue beneran yakin dia juga suka sama gue.”
Yuda : “Iya gue juga sering ngeliat pandangan Intan ke loe. Beda banget. Lebih perhatian.”
Angga : “Sayangnya dia takut sama kalian. Dia alasan gimana kalau kalian nggak terima, atau gimana dengan persahabatan kita selanjutnya.”

Sandy dan Yuda saling berpandangan.
Sandy : “Gue sih oke-oke aja.”
Yuda : “Gue juga.”

Angga menatap kedua sahabatnya itu dengan pandangan penuh terimakasih.
Angga : “Thanks guys. Bagus kalau gitu. Aku bisa minta bantuan?”

Yuda mengekspresikan hormat.
Yuda : “Siap!!!”

Angga kemudian mendiskusikan cara untuk menjebak Intan agar mau mengakui perasaannya pada Angga.

Siang harinya, sepulang sekolah. Mereka menjalankan aksinya. Sandy dan Yuda mengajak Intan makan di kantin tanpa Angga. Sementara Angga menguping di kejauhan. Setelah sekitar 10 menit berlalu, Sandy menyinggung tentang perasaan Intan.
Sandy : “Semisal diantara persahabatan kita ada bibit cinta, gue setuju-setuju aja. Nggak masalah, ya kan Yud?”
Yuda : “Yoi... Jangan-jangan suatu saat, loe suka sama gue San?”
Sandy : “Ya kali aja. Atau malah gue sukanya sama Angga.”
Intan : “Emangnya loe suka sama Angga San?”
Sandy : “Gue kan cuman bilang seandainya. Tapi kalo emang kejadian ya it’s oke-lah gue lanjutin aja. Si Angga juga nggak jelek-jelek amat.”

Intan diam sejenak.
Intan : “Lalu gimana kalau aku yang suka sama Angga?”
Yuda : “Never mind.”
Sandy : “Oke oke aja.”

Barulah Intan mengakui semua perasaannya pada Angga. Lalu setelah mendengar pengungkapan perasaan Intan, Angga muncul. Membuat Intan malu bercampur aduk perasaannya. Tapi suasana kaku itu cepat berubah, karena Sandy dan Yuda segera membuat guyonan yang intinya merestui hubungan Angga dan Intan.

1 Response to "Contoh Naskah Drama Tentang Cinta dan Persahabatan 4 Orang"